Penguatan Kapasitas untuk Tanggap Bencana di Kalteng
CARITAS Keuskupan Palangkaraya yang aktif dalam pelayanan bela rasa kemanusiaan, sejak satu tahun terakhir terlibat dalam program ERICA dari KARINA KWI untuk penguatan kapasitas para relawan kemanusiaan. Program ERICA merupakan bentuk pendampingan kepada para RELAWAN Caritas Keuskupan terpilih dan didampingi baik oleh Karina KWI maupun CRS (Chatolic Relief Service). Caritas Keuskupan yang dilibatkan untuk ERICA 2017-2018 adalah Caritas Keuskupan Palangkaraya, Denpasar, Malang dan Makasar. Untuk Caritas Keuskupan Palangkaraya diadakan pertama program pelatihan SPHERE di Palangkaraya dan Ampah dan diupayakan kedepan dapat dilakukan replikasinya di wilayah barat, yaitu paroki-paroki di wilayah Kotawaringin.
Dan kali ini, program kedua ERICA berupa Pelatihan Kajian Kebutuhan (NEED Asessment) Keuskupan Palangka Raya, di Aula Soverdi Palangka Wacana pada tanggal 9-12 November 2017. Tim Pelaksana Kegiatan : KARINA KAWI, CRS, CARITAS Keuskupan Palangka Raya dan JPIC Kalimantan selaku panitia.
Diaharapkan di awal, bahwa peserta pelatihan kali ini adalah para peserta SPHERE I, yakni dari Paroki Kuala Kurun, Rungan, Katedral, Kapuas dan Pulang Pisau. Namun oleh adanya berbagai kendala, maka tidak semuanya dapat menghadiri kegiatan. Peserta yang hadir berasal dari Perwakilan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah, Volunteer/Relawan JPIC Kalimantan (KMK Universitas Palangka Raya, PMKRI), NGO Lokal (WALHI Kalteng, Save Our Borneo, Lembaga Dayak Panarung), Perwakilan Paroki (Kapuas & Katingan), Perwakilan dari KARINA dan Para Staff JPIC Kalimantan yang merupakan promotor dan penggerak Bela Rasa kemanusiaan membantu Caritas Keuskupan Palangkaraya sejak 2013 (semenjak Banjir Jalan Mendawai, belakang Pasar Kahayan, Palangkaraya).
Keberagaman peserta dipandang berguna sekali selain berbagi pengetahuan dan keterampian, juga untuk membangun jaringan para relawan di wilayah Kalimantan Tengah. Dan, ke depan juga diharapkan bisa membantu sebagai relawan di wilayah lain yang membutuhkan kehadiran bela rasa kita.
Para fasilitator yang handal adalah Maria Josephine (CRS), F.Sundoko (KARINA), Aryo Saptoaji (KARINA) dan Salbiyah (CRS) dengan penuh semangat dan kesabaran tinggi menemani para peserta selama sesi-sesi latihan yang terlaksana dengan baik.
Adapun materi-,materi yang dibawakan sangat praktis dan sangat menarik yaitu
- Pengantar SPHERE ( Sesi ini ditambahkan dalam serangkaian sesi pelatihan dengan tujuan untuk menyatukan persepsi dari setiap peserta . karena mengingat peserta yang hadir dalam pelatihan yang dilaksanakan di keuskupan palangka raya adalah kebanyakan pesertapeserta baru yang belum mengikuti training SPHERE.) Sesi ini diisi dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif bersama dengan para Fasilitator. Hasil dari sesi tambahan ini , para peserta sudah mulai mengerti tentang apa itu SPHERE, sekalipun belum terlalu mendalam, soft copy buku SPHERE pun dibagikan supaya peserta dapat mempelajari kembali di tempat masingmasing tentang, apa yang dimaksud dengan SPHERE dalam Tanggap Darurat.
Judul-Judul & Point Materi Pelatihan Need Assesment / Kajian
Kebutuhan :
No. |
Judul Sessi |
|
|
Assessment Introduction / Pengantar Kajian |
Hari pertama |
|
Experience in Assessment / Pengalaman dalam Kajian |
|
|
ER Assessment / Kajian Tanggap Darurat |
|
|
Good Enough Concept / Konsep Cukup Baik |
|
|
Assessment Planning / Perencaan Kajian |
Hari Pertama |
|
Importance of Planning / Arti Penting Perencanaan |
|
|
Planning for ER / Perencaaan Kajian Tanggap Darurat |
|
|
Assessment Stages / Fase Kajian |
|
|
Stakeholder / Pemangku kepentingan |
Hari Pertama |
|
Stakeholders in Assessment / Pemangku Kepetingan dalam Kajian |
|
|
Assessment Method / Metode Kajian |
Hari Kedua |
|
Various Assessment Methods / Ragam Metode Kajian |
|
|
Practice Methods / Metode Praktis |
|
|
Bias and Prejudice / Prasangka dan Bias |
Hari Kedua |
|
Show optical illusion / Ilusi Optik |
|
|
Self-Reflection / Refleksi Mandiri |
|
|
Reducing Bias / Mengurangi Bias |
|
|
Assessment Tools / Alat Kajian |
Hari Ketiga |
|
Description of Good Assessment Tools / Gambaran Alat Kajian yang Baik |
|
|
Making Good Questions / Membuat Pertanyaan yang Baik |
|
|
Review Existing Tools / Pemeriksaan Alat Kajian |
|
|
Practice on Developing Assessment Tools / Latihan Membuat Alat Kajian |
|
|
Training & Orientation Data Collector / Pelatihan & Oritentasi Tim Pencari Data |
Hari Ke tiga |
|
Problems on Data Collection / Masalah dalam Pencarian Data |
|
|
Giving Orientation / Memberikan Orientasi |
|
|
Data Analysis / Analisa Data |
Hari Ke empat |
|
Assessment Analysis Introduction / Pengantar Analisa Kajian |
|
|
Qualitative Analysis / Analisa Kualitatif |
|
|
Quantitative Analysis / Analisa Kuantitatif |
|
|
Situation Report / Laporan Situasi |
Hari ke Empat |
|
Importance of Sitrep / Pentingnya Laporan Situasi |
|
|
Key Information / Informasi Kunci |
|
Tujuan Pelatihan
Pelatihan ini merupakan seri kedua pelatihan dari rangkaian Kegiatan Proyek CAPABLE dalam kerangka ERICA. Dengan pelatihan ini, peserta diharapkan mengetahui rancangan, melakukan, atau memimpin pengkajian kebutuhan cepat maupun melaksanakan kajian kebutuhan mendalam. Diharapkan bahwa peserta akan mampu memenuhi kebutuhan warga terdampak secara tepat sasaran dan tepat guna, serta sesuai standar internasional untuk tanggap darurat.
Secara khusus, rangkaian pelatihan yang pertama ini para peserta bisa memperoleh:
- kemampuan yang lengkap untuk secara efektif merencanakan pengkajian kebutuhan pada berbagai tahap respon tanggap darurat.
- kemampuan dalam menggunakan checklist Sphere untuk merancang alat penilaian.
- pengetahuan tentang metode, alat dan praktik terbaik untuk penilaian darurat.
- kapasitas dalam mengolah dan menggunakan informasi penilaian untuk membuat keputusan penting tentang jenis respon (skala, lokasi, sektor, kerangka waktu)
Proses bersama selama pelatihan
Para peserta yang dihadiri oleh berbagai macam kalangan dari berbagai macam latar belakang dan instansi, bersamama berproses dan belajar bagaimana bisa memberikan pelayana terbaik bagi masyarakat pada saat masa-masa tanggap darurat. Tidak sama seperti pelatihan sebekumnya yang dilaksanakan pada bulan maret 2017, kali ini pelatihan Kajian kebutuhan dihadiri oleh salah satu perwakilan dari Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah.
Dengan gol dan tujujan utama yang sudah sangat jelas di paparkan di hari pertama oleh para fasilitator. Para peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan ter arah. Dikarenakan latar belakang pekerjaan dan asal daerah yang berbeda-beda, butuh waktu untuk bisa menyamana visi misi dan tujuan bersama, dan akahirnya dipakatai bahwa hasil dari pelatiha need assessment/ kajian kebutuhan ini yang nanti pada akhirnya akan digunakan dalam proses tanggap darurat. Kasus kasus yang di jadikan contoh dalam setiap materi yang disampaikan pun menyesuaikan dengan kondisi alam yg ada di Kalimantan tengah, yaitu bencana banjir.
Proses pelatihan selama empat hari juga dipantau langsung oleh Direktur Caritas Keuskupan Palangka Raya, Rm. Dr. Timo I Ketut Hardyana, MSF dan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah. Bahkan pada hari ke dua, pelatihan dihadiri oleh Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial Kalimantan tengah. Pada kesempatan tersebut, Pak Farid menyampaikan beberapa materi pengenalan tentang pengkajian penanganan warga terdampak selama masa tanggap darurat menurut pengalaman Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah.
Beliau juga menjelaskan beberapa hal terkait dengan alur koordinasi yang baik dan benar dalam masa-masa persiapan respon tanggap darurat. Melalui pemaparan materinya, yang menjadi harapan dari pihak pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah adalah, adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dan juga para relawan kemanusiaan yang lain. Karena pada dasarnya tujuan dari apa yang kita kerjakan adalah sama, yaitu untuk meringankan beban dan menolong orang-orang yang membutuhkan.
Proses pelatihan berjalan kondusif ditengah cuaca yang setiap hari di guyur hujan di kota Palangka Raya, Puji Tuhan semua peserta tetap berkomitmen dan bersemangat dalam mengikuti setiap sesi nya dengan baik. Metode penyampaian yang digunakan oleh para fasilitator cukup komunikatif dan kreatif, sehingga bisa memicu para peserta untuk bisa terlibat aktif selama kegiatan dilaksanakan. Selain pemaparan materi melalui presentasi, kuis interaktif , dan juga role play atau bermain peran.
Sebelum pelatihan dimulai, dilaksanakan pretest untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan para peserta terkait materi yang akan di berikan. Dan setelah materi diberikan selaama 4 hari kegiatan, kembali dilakukan posttest untuk mengukur seberapa jauh pemahaman dan pengetahuan yang telah di dapatkan oleh para peserta selama kegiatan dilaksanakan. Pada akhirnya setelah pemeriksaan hasil yang dilakukan oleh tim CRS & KARINA, didapati bahwa hasil posttest peserta pelatihan kajian kebutuhan keuskupan Palangka Raya , semuanya memenuhi standart dan cukup memuaskan.
Pelatihan Need Assesment/Kajian Kebutuhan akan kembali dilaksanakan di Kabupaten Barito Timur pada tanggal 23-26 Januari 2018, tempatnya di Urup, Paroki Ampah, Kab. Barito Timur. Diharapkan dalam pelatihan di Barito Timur nanti, jumlah peserta yang mengikuti pelatihan Need Assesment / Kajian Kebutuhan bisa lebih banyak, dan merupakan representatif dari beberapa lokasi yang kerap kali mengalami banjir, teristimewa perwakilan paroki-paroki di wilayah Barito. Juga menjadi harapan bersama bahwa dalam pelatihan berikutnya itu bisa dihadiri dan diikuti oleh perwakilan dari instansi pemerintahan setempat, khususnya Dinsos dan BPBD Kabupaten. (Achi)